Akhir Hayat C300

Namun sayang, sehebat apapun C300, mereka harus menyerah dengan waktu, tanpa dukungan dari perumka C300 akhirnya mati satu persatu teronggok di sudut Dipo Lokomotif Tanah Abang, Unit - Unit yang tersisa akhirnya dibuang ke Stasiun Cikampek, ditumpuk di emplasemen dan menunggu untuk dijadikan besi tua.

                            C300 04, C300 20, dan C300 01, berada di sudut Dipo Lokomotif Tanah Abang dalam keadaan afkir (Foto oleh ; Wibowo Djatmiko)

                     C300 01, C300 20, dan C300 04 disimpan di Emplasemen Stasiun Cikampek dalah kondisi yang mengenaskan ( Foto Oleh ; Andra Radithya)

Nasib C300 11 dan C300 12 juga tidak terlalu baik, C300 12 lebih dulu mati, walaupun C300 11 dengan susah payah masih beroperasi sampai awal tahun 2000-an.

 C300 12 yang disimpan bersama loko loko uap dengan kondisi yang juga mengenaskan di Museum Transportasi TMII (Foto oleh : Wulan Kusuma Wardhani)
Setelah keduanya mati, nasib mereka semakin merana, walaupun berada di museum kondisi mereka sangat mengenaskan, mungkin karena tidak adanya anggaran pemeliharaan atau ketidakpedulian pengelola museum.

C300 11 yang kondisinya tidak kalah mengenaskan di Museum Transportasi TMII (Foto Oleh : FB User : Saya Cinta Kereta Api)

Sungguh menyedihkan, entah sampai kapan kedua lokomotif ini bisa bertahan dalam kondisi terlantar, semoga generasi mendatang masih bisa menyaksikan satu-satunya lokomotif milik PJKA yang didatangkan dari Jerman Timur.

Terimakasih sudah membaca blog ini, begitulah akhir dari kisah lokomotif yang didatangkan dari negeri timur ini, sekian terimakasih.


Postingan populer dari blog ini

Lokomotif Buatan Jerman Timur Untuk Indonesia

Awal Mula Kedatangan Lokomotif dan Kereta Baru di Indonesia Pasca Kemerdekaan